Omzet penjualan batu akik dan bahan mentah batu
akik pada 31 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air, hampir menembus Rp 500
juta per hari hal itu disampaikan oleh ketua Panitia Festival Watu Aji
Nusantara di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Kami
tidak memiliki data pasti, tapi pendataan yang kami lakukan kepada peserta
rata-rata omzetnya sehari sekitar Rp 15 juta/peserta, sehingga seluruh peserta
bisa mencapai hampir Rp 500 juta/hari," kata Ketua Panitia Festival Watu
Aji Nusantara di Bojonegoro Wahyu Subakdiono, di Bojonegoro, Ahad (13/4).
Menurut
dia, panitia tidak bisa melakukan pendataan secara pasti, karena transaksi
penjualan batu akik dan bahan batu akik dilakukan secara langsung antara
penjual dan pembeli.
"Yang
jelas semua peserta yang mengikuti festival watu aji, mampu menjual batu akik,
batu akik yang dilengkapi cincin, dan bahan batu akik," katanya.
Senada
dengan itu, seorang panitia lainnya Donny menjelaskan panitia seharusnya ikut
menangani transaksi jual beli batu akik, batu akik yang dilengkapi cincin dan
bahan batu akik, agar bisa mengetahui omzet secara pasti.
Caranya, lanjut dia, pengambilan barang yang dibeli pengunjung untuk pengambilannya di panitia yang sudah dilengkapi dengan nota harga penjualannya. "Dari data itu panitia bisa menghitung omzet secara keseluruhan," ucapnya.
Sementara
itu, peserta Festival Watu Aji Nusantara di Bojonegoro asal Kalimantan,
Nasution, menyatakan tingkat penjualan batu akik, batu akik yang sudah
dilengkapi cincin lebih bagus dibandingkan dalam pameran serupa di Cepu, Jawa
Tengah.
Didampingi
peserta lain, Nadya, Nasution enggan menyebutkan berapa jumlah rata-rata
penjualan barang dagangannya dalam festival watu aji di Bojonegoro.
"Penjualan
di Bojonegoro, sangat bagus. Kalau di Cepu, Jawa Tengah, saya mampu menjual
sekitar 200 batu akik/hari," jelas dia.
sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/04/13/nmply6-omzet-festival-akik-bojonegoro-hampir-rp-500-juta-sehari
0 comments:
Post a Comment